Pria bertubuh kurus dan tinggi itu namanya Abdul Ghofir. Teman-teman lebih mengenalnya dengan sebutan Ghofir. Ia lahir di Tegal pada tanggal 23 September 2001. Orang tuanya berprofesi sebagai peternak kambing. Saat ini ia duduk di bangku kelas XII jurusan Ilmu-Ilmu Keagamaan (IIK) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal.
Sejak kecil, Ghofir dianugerahi suara yang merdu dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Sejak duduk di bangku kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI), ia terus mengembangkan potensi emasnya di bidang tilawah.
Namun, pengembangan bakatnya sempat terhenti saat duduk di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena sekolah yang ia tempati tidak menyelenggarakan ekstrakurikuler tilawah. Pria kelahiran Tegal itu pun sangat kecewa.
Saat duduk di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Ghofir memilih Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal sebagai pelabuhan barunya. Di madrasah ini, ia pun tak menyia-nyia kesempatannya untuk mengembangkan potensinya itu dibawah bimbingan langsung Ustaz Khalimudin, S.Pd.I.
Dengan usaha sungguh-sungguh dalam mengembangkan bakat tilawahnya, ia pun berhasil menorehkan beberapa prestasi prestisius dengan menjuarai berbagai ajang perlombaan yang diikuti. Diantaranya Juara 1 Musabaqah Tilawatil Qu’ran Tingkat Kota dan Juara 3 Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Provinsi Tahun 2018.
Selain mengembangkan bakatnya di bidang tilawah, Ghofir juga aktif di organisasi Rohani Islam (Rohis) dan bergabung di Grup Hadrah Nurur Rokhayah. Sebagai salah satu vokalis, Ghofir juga berhasil menyabet Juara 1 Lomba Hadrah Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Daerah Jawa Tengah (Pospeda Jateng) VIII Tahun 2019 di Kabupaten Tegal, dan Juara 3 Lomba Hadrah Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) VIII Tahun 2019 di Kota Bandung Jawa Barat.
“Saya ingin jadi guru agama. Saya ingin berbagi ilmu dan menanamkan nilai-nilai agama kepada genarasi selanjutnya,” pungkasnya.
Penulis: Risa Nurhaliza, XI IIS 5
